Aplikasi Debian Server
APLIKASI DEBIAN SERVER
NAMA : Muhammad Jidan | Job 2 Linux Server - Client | NILAI |
TANGGAL : 14-4-2022 | ||
KELAS : XI TKJ 2 |
1.Remote Access
- FTP
- VPN
- 1x
- IPSec
- Telnet (Telecommunications Network Protocol)
Setelah mengetahui beberapa pengertian dan definisi dari para ahli mengenai remote access, sekarang saatnya mengulas satu persatu mengenai jenis-jenis remote access. Terdapat dua jenis remote access, berikut ini jenis-jenisnya.
- Mode Desktop/GUIJenis remote access pertama adalah mode desktop atau GUI (Grapichal User Interface). Contoh dari jenis remote access satu ini adalah VNC, remote desktop, dan juga redmin. Semua contoh ini tentunya memiliki fungsinya sendiri-sendiri.
- Mode Teks/CLIUntuk jenis remote access yang kedua ialah mode teks. Adapun contoh dari remote teks ini adalah ssh, telnet, Rlogin, raw, dan juga serial. Memiliki fungsi yang sama dengan jenis remote access yang pertama, bedanya hanya terlihat dari spesifikasinya saja.
- Mengendalikan Komputer LainKegunaan atau fungsi yang pertama dari remote access adalah sebagai alat untuk mengendalikan computer lain dari lokasi yang berbeda. Contohnya dalam mengakses software computer lain yang ada di divisi lain dalam suatu perusahaan. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh seorang technical support sebuah perusahaan.
- Menghidupkan Ulang KomputerDengan mengandalkan teknologi jaringan, adanya remote access adalah mampu menghidupkan atau pun restart ulang computer meskipun dari jarak yang jauh. Tentunya ini bisa dilakukan selama server baik atau telah dilakukan setting sebelumnya pada perangkat yang digunakan saat ini.
- Memodifikasi Setting Registry Komputer LainRemote access ini memang sangat penting dalam dunia informasi teknologi. Fungsi lain dari remote access adalah kemampuan untuk memodifikasi setting registry dari computer lain. Kemampuan mengawasi perangkat computer lain juga menjadi salah satu fungsi utama dari remote access ini.
- Alat bantu Pemecah Masalah Pada PCfungsi lain dari remote access yang sangat memudahkan aktivitas adalah bisa membantu pengguna lain dalam memecahkan masalah dari pengguna. Proses pemecahan ini bisa dihandle dalam jarak jauh oleh pengguna lain. Selain itu juga dapat menjadi alat pemeliharaan computer dari jarak jauh dan bisa dikendalikan di mana pun selama tersambung ke server.
- Sharing ResourceSharing resource atau berbagi jaringan dalam komputerisasi juga menjadi salah satu fungsi dari adanya remote access ini. Dengan adanya sharing resource akan semakin memberikan system keamanan dan juga administrasi jaringan yang lebih baik lagi ke depannya. Tak hanya itu, adanya sharing resource juga kecepatan akses juga menjadi lebih tinggi.
2.Web Server
- Apache ( Yang paling sering digunakan )
- Apache Tomcat
- Microsoft windows Server 2008 IIS (Internet Information Services)
- NginX
- Zeus
- IIS
- Sun Java System
3.Database Server
- Mengelompokan data dan informasi.
- Memudahkan dalam identifikasi data.
- Memudahkan proses akses, menyimpan, pembaharuan, dan penghapusan data. Menjadi alternatif terkait masalah penyimpanan ruang dalam suatu aplikasi.
- Menjaga kualitas data yang diakses sesuai input.
- Menunjang kinerja aplikasi yang memerlukan penyimpanan data.
4.DNS Server
1. Primary (master)
2. Cache
DNS server jenis cache tidak memiliki data nama-nama host yang berasal dari domain tertentu. Cache hanya mencari jawaban dari sejumlah Domain Name System server terdekat. Setelah menemukan jawaban, data tersebut kemudian disimpan ke dalam cache untuk kebutuhan mendatang. Domain Name System server cache adalah yang termudah untuk proses konfigurasi.
3. Secondary (slave)
Jenis server ini merupakan backup dari primary server. Seperti halnya primary, secondary juga mempunyai daftar lengkap suatu domain. Hubungan antara secondary dan primary layaknya seperti cermin. Jika terjadi perubahan pada primary server, maka secondary akan terus mengikuti secara periodik. Oleh sebab itu, secondary membutuhkan izin dari primary sebelum melakukan sinkronisasi. Sinkronisasi tersebut berperan sebagai zona transfer. Secondary dibutuhkan sebagai backup saat primary sibuk atau crash dan juga untuk mempermudah pendelegasian. Sehingga, DNS server slave ini juga berfungsi untuk membackup server master. Supaya ketika server master down, maka slave bisa menggantikannya. Pada server slave, konfigurasi database akan secara otomatis dikirm dari server master.
1. Mengidentifikasi Komputer Menjadi Titik Dalam Sebuah Jaringan
Fungsi Domain Name System pada jaringan internet dan komputer adalah untuk mengidentifikasi komputer pengguna sebagai sebuah titik pada jaringan terhubung. Setiap komputer yang telah terhubung pada jaringan, khususnya jaringan internet juga akan mempunyai sebuah alamat tersendiri yang bernama IP address.
2. Menghafalkan Alamat IP Setiap Situs Website
3. Menerjemahkan Nama Domain ke IP Address dan Sebaliknya
Selain dari host, suatu situs pada jaringan internet juga memerlukan domain. Beberapa domain yang biasa Anda gunakan seperti .com, .sch, .org, .ac, dan lain-lain. Setiap domain akan mempunyai IP adressnya masing-masing. Pada saat inilah Domain Name System mempunyai peranan penting. Tanpa adanya IP address di setiap domain, maka jaringan internet dan komputer tidak bisa menemukan situs yang ingin Anda tuju. Oleh sebab itu, DNS sangat berperan penting pada jaringan internet.
4. Melakukan Pencarian Alamat Host dan Menyediakan Alamat IP Pada Setiap Host
Domain Name System berfungsi menyediakan alamat IP untuk setiap host yang terhubung pada jaringan internet..
5. Membuat Komputer Lebih Mudah Mengidentifikasi Alamat Website
Fungsi Domain Name System selanjutnya adalah mengidentifikasi semua alamat situs atau website.
6. Mendata Setiap Server Surat
Fungsi DNS juga berperan penting dalam penggunaan server, khususnya mail server. Saat mail server bekerja dalam meneruskan dan menerima sebuah email Domain Name System bekerja.
5.HTTP/HTTPS
6.NTP Server
7.Samba Server
8.Mail Server dan Webmail
9.DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang dipakai untuk memudahkan penyebaran alamat IP (internet protocol) secara otomatis ke perangkat lainnya. Tanpanya, konfigurasi harus dilakukan secara manual pada setiap komputer supaya mendapatkan alamat IP yang berbeda.
1. Mengelola dan Mendistribusikan Alamat IP
Secara umum, fungsi dari perangkat ini adalah untuk mengelola dan memudahkan distribusi alamat IP ke komputer client. Proses distribusi ini dapat dilakukan ke banyak perangkat sekaligus secara otomatis. Artinya, Anda tak perlu melakukan konfigurasi pada setiap komputer.
2. Mencegah IP Conflict
IP conflict terjadi akibat adanya dua perangkat yang memiliki alamat IP yang sama. Jika hal ini terjadi, perangkat tersebut tentu tak dapat terhubung dengan jaringan. Dengan menggunakan perangkat ini, kesalahan dalam pembagian alamat IP dapat diminimalisir. Selain itu, dapat juga mengelola pembagian alamat IP dengan baik sehingga kemungkinan terjadi kesalahan sangat minim.
3. Memperbarui Alamat IP secara Otomatis
Alamat IP yang diberikan oleh server biasanya mempunyai masa pemakaian atau masa kadaluarsa. Jika, alamat IP masih digunakan tetapi masa pemakaian telah berakhir, Anda perlu memperbarui atau meminta alamat IP yang baru. Dengan Dynamic Host Configuration Protocol, alamat IP dapat diperbarui kembali secara otomatis tanpa perlu mengkonfigurasi kembali.
4. Mendukung Penggunaan Kembali Alamat IP
Alamat IP yang pernah digunakan dapat digunakan kembali oleh komputer client. Namun, untuk menggunakan kembali, perlu dipastikan alamat IP sedang tidak digunakan oleh komputer lain. Dynamic Host Configuration Protocol server akan membantu Anda mengecek apakah alamat IP sedang off dan bebas pakai. Sehingga alamat IP dapat digunakan kembali.
Komentar
Posting Komentar